Sabtu, 06 Juni 2015

Pendidikan Kewarganegaraan (Softskill)

Nama : Ilham Anugrah

NPM : 14213267

Kelas : 2EA28



Pandangan dari berbagai macam sisi tentang Kinerja Lembaga Negara saat ini

 

Pesan bahwa negara Indonesia sudah mati semakin kuat.Saat ini negara tidak lagi sungguh-sungguh menjalankanfungsinya. Akibatnyaapa yang menjadi tujuan negara semakinjauh dari harapanTidak perlu teori negara yang rumitsemuanya pasti sepakat negara dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan utama dari bermasyarakat. Tujuan negara itu antara lain: menjamin kesejahteraan rakyatmenjamin keamananmasyarakat dan menyelesaikan perselisihan yang terjadi diantara rakyatnya.

Namundi Indonesia negara malah cenderung tidak seriusmenjalankan fungsinya untuk meraih tujuan itu. Rakyat sepertidibiarkan mengurus urusannya sendiri. Negara cenderung lepastangan. Negara nyaris tidak banyak berbuat saat banyak anak-anak yang sakit bahkan meninggal karena busung lapar dankurang gizi. Tidak terhitung rakyat miskin yang harus menahansakitnyatidak berobat ke rumah sakitkarena biaya pengobatanyang mahal.

Lihat pula, banyaknya anak-anak yang harus putus sekolahkarena biaya sekolah yang juga mahal. Alih-alih membangunrumah untuk rakyat miskin, yang dilakukan negara malahmenggusur perumahan kumuh mereka dengan alasanmengganggu kenyamanan dan keindahan kotaRakyat pun harusmengurus urusannya sendiri.

Keamanan juga sama. Kita menyaksikan di depan matabagaimana pembunuhanpemerkosaanpencurian danperampokan terus-menerus terjadiseakan tidak bisa dicegahRakyat lagi-lagi harus mengurus urusannya sendiri. Merekaterpaksa menyewa petugas keamanan swasta atau ronda dimalam hari.

Bukti negara nyaris mati adalah gagalnya negaramenyelesaikan persoalan masyarakat. Kita bisa bertanyapersoalan apa yang bisa diselesaikan oleh negara dengan tuntasKorupsi masih terus terjadibahkan menimpa aparat yang seharusnya menegakkan hukum. Tentu saja bukan tanpa alasankalau sebuah lembaga anti korupsi menyebutkan lembagapenting negara seperti DPR, Kepolisiandan Lembagapengadilan justru menjadi tempat subur korupsi.

Memangbeberapa koruptor dijebloskan ke dalam penjara.Namunsecara kasatmata siapa pun bisa melihatdi sana adatebang pilihKasus besar seperti BLBI malah dihentikan justruoleh aparat kejaksaan sendiri. Alasannyatidak terdapat buktipelanggaran hukumSungguh menyedihkan. Padahal BLBI telah menyebabkan negara rugi ratusan triliun rupiah.

Dalam banyak masalah sederhana negara juga gagalmenyelesaikannya. Misalbetapa banyak saat ini jalan yang rusak namun tidak segera diperbaiki. Akibatnyasangat fatal.Korban tewas maupun luka-luka karena kecelakaan sebagaiakibat jalan rusak sudah sering terjadibahkan di jalan-jalanbesar di Ibukota Jakarta. Banjir di kota-kota besarseperti Jakarta, seperti tidak pernah bisa diselesaikan. Belumlagi persoalan kemacetan lalu-lintasmaraknya narkobapelacuranminuman keraspornografi dll. Kita bisamenyimpulkanhampir tidak ada yang tuntas diselesaikan.

Mungkin para elit politik berargumentasikita butuhproseskita baru memasuki era baruseraya menyalahkan era sebelumnyaPertanyaannyaharuskah rakyat menunggu prosesyang demikian lama sementara kematiansakit dan kelaparanada di depan mata merekaApalagi tidaklah tepat kalaudikatakan kita baru memasuki era baru. Bukankah sejakmerdeka sampai sekarang kita sudah menjalankan sistemKapitalisme. Artinyasudah puluhan tahun kita menjalankansistem initanpa hasil yang menggembirakan. Kalau sudahpuluhan tahun kita menjalankan sistem ini , ternyata terus gagalmengapa harus kita pertahankan?

Di sinilah letak penting penegakan syariah Islam bagi Indonesia untuk menyelesaikan persoalan kita secaratuntas. Apa yang terjadi sekarang sesungguhnya penyebabnyasudah jelasyaitu sistem KapitalismeApapun solusi yang ditawarkan, yang masih berbasis Kapitalismepasti gagal.Karena itusolusi kita tinggal satukembali pada syariah Islam.

Syariah Islam sebagai solusi bukanlah slogan. Ia bisadipertanggungjawabkan secara ideologisparadigmatis maupunpraktisSecara ideologissyariah Islam adalah ajaran yang bersumber dari Allah Swt., Zat Yang Mahasempurna. Allah SwtTelah menjamin bahwa bangsa atau masyarakat yang menerapkan syariah Islam akan meraih ketenanganridha Allah, kemakmurankeamanan dan kemenanganSebaliknyakalaumanusia jauh dari syariah Islam, mereka akan ditimpa bencanadan persoalan yang bertubi-tubi.

Syariah Islam juga bisa dipertanggunjawab-kan secaraparadigmatis. Menurut Islam, fungsi negara adalah untukmenerapkan syariah Islam yang akan menyelesaikan persoalanmanusiadan fungsi kepala negara yang dikenal dengansebutan imam atau khalifah adalah mengatur dan mengurusmasyarakatnyaRasulullah saw secara sederhanamenggambarkan hal ini dalam hadisnya (yang artinya): Imam/Khalifah adalah pengurus rakyat dan diabertanggung jawab atas rakyat yang dia urus. (HR Muslim).

Imam al-Mawardi dalam kitabnya, Al Ahkâm as-Sulthâniyah menjelaskan apa yang menjadi tugas umum kepalanegaraantara lain: menjaga agama agar tetap berada di ataspokoknyamenjalankan hukum atas pihak yang bertikaisehingga keadilan dirasakan oleh semua pihakmenjagakeamanan masyarakat sehingga manusia bisa hidup tenangmenjalankan hukuman sehingga larangan Allah tidak dilanggardan hak hamba-Nya tidak hilang binasamenjaga perbatasannegaraberjihad melawan pihak yang menentang Islam setelahdisampaikan dakwah kepadanya hingga mereka masuk Islam atau masuk dalam jaminan Islam (dzimmah); menarik fa’i danmemungut zakatdll.

Secara praktisberdasarkan syariah Islam, negara wajibmenjamin kebutuhan pokok setiap individu masyarakat. Negara juga harus menjamin kebutuhan kolektif strategis sepertipendidikan dan kesehatan. Dalam hal ini negara wajib menjaminpendidikan yang murahtermasuk menjamin kesehatan rakyat.

Berkaitan dengan tanggung jawab kepala negara iniRasulullahsaw. banyak mengingatkan betapa besar dosa penguasa yang menelantarkan rakyatnyaBeliau pernah bersabda kepada Abu Dzar ra.: Sesungguhnya jabatan ini adalah amanah dan padaHari Pembalasan ada kehinaan dan penyesalankecuali orangyang mengambilnya sesuai dengan haknya dan menjalankankewajibannya.” 

 

Sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional bekerjasama dengan Sekretariat Jenderal DPR melakukan penelitiansurvei pendapat masyarakat terhadap kinerja lembaga tingginegara seperti DPR/MPR dan Kejaksaan AgungDari hasilpenelitiansebagian besar responden menyatakan tidak puasterhadap kinerja DPR/MPR dan Kejagung. Lembaga-lembagatinggi negara tersebut dinilai masih berfokus pada masalahpolitik dan tidak mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.Demikian informasi yang berhasil dikumpulkan SCTV diJakarta, baru-baru ini. 

Survei tersebut dilakukan pada 2002 dengan melibatkan 3.600 responden di 30 provinsi. Jumlah responden yang menyatakantak puas terhadap ketua DPR pun menurun terus dari tahun ketahun. Sebaliknyakepuasan terhadap kinerja Ketua MPR justrumeningkat dibanding tahun sebelumnya. Sementara mengenaikinerja Presiden dan Wakilnyaresponden relatif merasa lebihpuas walaupun angkanya menurun dibanding tahun silam.

Kurang lebih Seperti itu beberapa penilaian yang bisa kami ketahui dari sisi pandangan masyarakat luas terhadap kinerja para Lembaga Negara di negeri kita tercinta ini. Semoga bermanfaat dan meluaskan pandangan kita tentang bagaimana kita menyikapi hal yang benar ataupun yang salah