Nama : Ilham Anugrah
NPM : 14213267
Kelas : 2EA28
Pandangan dari berbagai macam sisi tentang Kinerja Lembaga Negara saat ini
Pesan bahwa negara Indonesia sudah mati semakin kuat.Saat ini negara tidak lagi sungguh-sungguh menjalankanfungsinya. Akibatnya, apa yang menjadi tujuan negara semakinjauh dari harapan. Tidak perlu teori negara yang rumit, semuanya pasti sepakat negara dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan utama dari bermasyarakat. Tujuan negara itu antara lain: menjamin kesejahteraan rakyat, menjamin keamananmasyarakat dan menyelesaikan perselisihan yang terjadi diantara rakyatnya.
Namun, di Indonesia negara malah cenderung tidak seriusmenjalankan fungsinya untuk meraih tujuan itu. Rakyat sepertidibiarkan mengurus urusannya sendiri. Negara cenderung lepastangan. Negara nyaris tidak banyak berbuat saat banyak anak-anak yang sakit bahkan meninggal karena busung lapar dankurang gizi. Tidak terhitung rakyat miskin yang harus menahansakitnya, tidak berobat ke rumah sakit, karena biaya pengobatanyang mahal.
Lihat pula, banyaknya anak-anak yang harus putus sekolahkarena biaya sekolah yang juga mahal. Alih-alih membangunrumah untuk rakyat miskin, yang dilakukan negara malahmenggusur perumahan kumuh mereka dengan alasanmengganggu kenyamanan dan keindahan kota. Rakyat pun harusmengurus urusannya sendiri.
Keamanan juga sama. Kita menyaksikan di depan matabagaimana pembunuhan, pemerkosaan, pencurian danperampokan terus-menerus terjadi, seakan tidak bisa dicegah. Rakyat lagi-lagi harus mengurus urusannya sendiri. Merekaterpaksa menyewa petugas keamanan swasta atau ronda dimalam hari.
Bukti negara nyaris mati adalah gagalnya negaramenyelesaikan persoalan masyarakat. Kita bisa bertanya, persoalan apa yang bisa diselesaikan oleh negara dengan tuntas. Korupsi masih terus terjadi, bahkan menimpa aparat yang seharusnya menegakkan hukum. Tentu saja bukan tanpa alasankalau sebuah lembaga anti korupsi menyebutkan lembagapenting negara seperti DPR, Kepolisian, dan Lembagapengadilan justru menjadi tempat subur korupsi.
Memang, beberapa koruptor dijebloskan ke dalam penjara.Namun, secara kasatmata siapa pun bisa melihat, di sana adatebang pilih. Kasus besar seperti BLBI malah dihentikan justruoleh aparat kejaksaan sendiri. Alasannya: tidak terdapat buktipelanggaran hukum! Sungguh menyedihkan. Padahal BLBI telah menyebabkan negara rugi ratusan triliun rupiah.
Dalam banyak masalah sederhana negara juga gagalmenyelesaikannya. Misal, betapa banyak saat ini jalan yang rusak namun tidak segera diperbaiki. Akibatnya, sangat fatal.Korban tewas maupun luka-luka karena kecelakaan sebagaiakibat jalan rusak sudah sering terjadi, bahkan di jalan-jalanbesar di Ibukota Jakarta. Banjir di kota-kota besar, seperti Jakarta, seperti tidak pernah bisa diselesaikan. Belumlagi persoalan kemacetan lalu-lintas, maraknya narkoba, pelacuran, minuman keras, pornografi dll. Kita bisamenyimpulkan, hampir tidak ada yang tuntas diselesaikan.
Mungkin para elit politik berargumentasi, kita butuhproses, kita baru memasuki era baru, seraya menyalahkan era sebelumnya. Pertanyaannya, haruskah rakyat menunggu prosesyang demikian lama sementara kematian, sakit dan kelaparanada di depan mata mereka? Apalagi tidaklah tepat kalaudikatakan kita baru memasuki era baru. Bukankah sejakmerdeka sampai sekarang kita sudah menjalankan sistemKapitalisme. Artinya, sudah puluhan tahun kita menjalankansistem ini, tanpa hasil yang menggembirakan. Kalau sudahpuluhan tahun kita menjalankan sistem ini , ternyata terus gagal, mengapa harus kita pertahankan?
Di sinilah letak penting penegakan syariah Islam bagi Indonesia untuk menyelesaikan persoalan kita secaratuntas. Apa yang terjadi sekarang sesungguhnya penyebabnyasudah jelas, yaitu sistem Kapitalisme. Apapun solusi yang ditawarkan, yang masih berbasis Kapitalisme, pasti gagal.Karena itu, solusi kita tinggal satu: kembali pada syariah Islam.
Syariah Islam sebagai solusi bukanlah slogan. Ia bisadipertanggungjawabkan secara ideologis, paradigmatis maupunpraktis. Secara ideologis, syariah Islam adalah ajaran yang bersumber dari Allah Swt., Zat Yang Mahasempurna. Allah Swt. Telah menjamin bahwa bangsa atau masyarakat yang menerapkan syariah Islam akan meraih ketenangan, ridha Allah, kemakmuran, keamanan dan kemenangan. Sebaliknya, kalaumanusia jauh dari syariah Islam, mereka akan ditimpa bencanadan persoalan yang bertubi-tubi.
Syariah Islam juga bisa dipertanggunjawab-kan secaraparadigmatis. Menurut Islam, fungsi negara adalah untukmenerapkan syariah Islam yang akan menyelesaikan persoalanmanusia, dan fungsi kepala negara yang dikenal dengansebutan imam atau khalifah adalah mengatur dan mengurusmasyarakatnya. Rasulullah saw secara sederhanamenggambarkan hal ini dalam hadisnya (yang artinya): Imam/Khalifah adalah pengurus rakyat dan diabertanggung jawab atas rakyat yang dia urus. (HR Muslim).
Imam al-Mawardi dalam kitabnya, Al Ahkâm as-Sulthâniyah menjelaskan apa yang menjadi tugas umum kepalanegara, antara lain: menjaga agama agar tetap berada di ataspokoknya; menjalankan hukum atas pihak yang bertikaisehingga keadilan dirasakan oleh semua pihak; menjagakeamanan masyarakat sehingga manusia bisa hidup tenang; menjalankan hukuman sehingga larangan Allah tidak dilanggardan hak hamba-Nya tidak hilang binasa; menjaga perbatasannegara; berjihad melawan pihak yang menentang Islam setelahdisampaikan dakwah kepadanya hingga mereka masuk Islam atau masuk dalam jaminan Islam (dzimmah); menarik fa’i danmemungut zakat; dll.
Secara praktis, berdasarkan syariah Islam, negara wajibmenjamin kebutuhan pokok setiap individu masyarakat. Negara juga harus menjamin kebutuhan kolektif strategis sepertipendidikan dan kesehatan. Dalam hal ini negara wajib menjaminpendidikan yang murah, termasuk menjamin kesehatan rakyat.
Berkaitan dengan tanggung jawab kepala negara ini, Rasulullahsaw. banyak mengingatkan betapa besar dosa penguasa yang menelantarkan rakyatnya. Beliau pernah bersabda kepada Abu Dzar ra.: “Sesungguhnya jabatan ini adalah amanah dan padaHari Pembalasan ada kehinaan dan penyesalan, kecuali orangyang mengambilnya sesuai dengan haknya dan menjalankankewajibannya.”
Kurang lebih Seperti itu beberapa penilaian yang bisa kami ketahui dari sisi pandangan masyarakat luas terhadap kinerja para Lembaga Negara di negeri kita tercinta ini. Semoga bermanfaat dan meluaskan pandangan kita tentang bagaimana kita menyikapi hal yang benar ataupun yang salah
Referensi